Hello sobat, hari ini saya mau bercerita tentang wisata yang ada di Kabupaten Bojonegoro, tepatnya Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang, di lokasi ini terdapat air terjun yang bernama Kedung Maor dan lokasinya berada di pertengahan hutan. Air terjun tersebut bisa ditempuh satu jam setengan (40 KM) dari Kota Bojonegoro ke arah selatan dengan mengendarai sepedah motor. Dan Air terjun tersebut berdekatan sekitar setengah jam dari Waduk pacal yang terkenal itu.
Saya bersama teman-teman berangkat dari Kota Bojonegoro menuju lokasi cuman satu setengah jam saja 😀 menggunakan motor dan Untuk menuju kesana ambil rute jalan menuju kota nganjuk kurang lebih 30 km cari TPK Kedungsari – Gandek dari situ kurang lebih 3 km lagi akan menempuh 1 km masih jalan aspal kemudian masuk jalan hutan (Makadam) bekas rel Lori (Kereta Kayu), kalau musim hujan jangan sekali -kali bawa motor kalo tidak tau track nya. main kesini enaknya saat musim bersemi setelah musim hujan. Jika disaat musim kemarau anda berkunjung maka silahkan lumayan kecewa karena tak akan melihat air terjun dan gemuruhnya air terjun tersebut. Silahkan berkunjung saat musim hujan tapi hati – hati karena jalannya agak becek. Di lokasi ini selain air terjun ada bebatuan yang unik dan besar besar se ukuran gajah kalimantan bahkan segede rumah di hilirnya air terjun, kalo ingin melihat hati hatilah takut terkena longsoran dan rawan licin.
Sejarah dari Kedungmaor sendiri kata penduduk setempat dari dua kata Kedung dan maor, Kedung sendiri memiliki arti sebuah kubangan air yang besar tapi prosesnya secara alami, mksudnya alami ini adalah aliran air yang mangalir dari hulu ke hilir akan tetapi terbendung di kubangan besar dan melewati itu kedung secara sementara. Sedangkan untuk Maornya, kata sesepuh yang dekat lokasi itu di namakan kedung maor karena Maor sendiri pada jaman nenek moyang kita menamakan (Kedung Maor) adalah di beri nama sesuai bunyi suatu binatang yaitu macan / harimau yang lagi mengeluarkan suara ngereng mirip kucing lagi berkelahi dan itu secara berulang – ulang akan tetapi singa/macan itu tidak ada nampak binatangnya. Seremmm ya 😀
setelah selesai di kedung maor kami rombongan merasa lapar, dan langsung menuju ke punjak lagi sekitar 30 menit, di sana ada salah satu warung yang terkenal, namanya warung “semok” warung tersebut terkenal makanan ikan glosonya dan wadernya yang renyah dan maksyusss, nasinya juga bermacam-macam, ada nasi jagung, nasi beras dan nasi menyok 😀 tarifnya pun murah se porsi cuman sepuluh ribu dan perut kenyang :D. selesai sudah perjalananini dan kami langsung pulang menuju rumah masing-masing…
sekian perjalanan kami semoga membantu perjalanan anda 😀