suketiawan.com – Hello sobat, kini kembali jalan-jalan, sebenarnya ini perjalanan di akhir tahun 2014 lalu tepatnya tanggal 26-27 desember 2014, namun saya sendiri baru sempat bercerita tentang asiknya tauring ke gunung Bromo, asiknya rame-rame bersama teman-teman, memang cukup melelahkan touring menggunakan motor namun sangat mengasikkan. Dikutip dari wisatabromodotcom, sejarah Bromo konon pada jaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai daerah penduduk pribumi kebingungan untuk mencari tempat tinggal hingga pada akhirnya mereka terpisah menjadi 2 bagian yang pertama menuju ke gunung Bromo, kedua menuju Bali. Ke 2 tempat ini sampai sekarang mempunyai 2 kesamaan yaitu sama – sama menganut kepercayaan beragama Hindu. Disebut suku Tengger di kawasan Gunung Bromo, Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng juga Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger itu. “Teng” akhiran nama Roro An-”teng” dan “ger” akhiran nama dari Joko Se-”ger” dan Gunung Bromo sendiri dipercaya sebagai gunung suci. Mereka menyebutnya sebagai Gunung Brahma. Orang Jawa kemudian menyebutnya Gunung Bromo. Itulah sedikit cerita tentang Gunung Bromo.
Saat itu saya dan teman-teman melakukan touring ke Gunung Bromo, dari Bojonegoro – Jawa Timur menuju ke Gunung Bromo cukup jauh sekitar 8 jam perjalanan itupun kami rombongan banyak istirahat di perjalanan. Dan disini ada beberapa tips dari teman saya yang ikut tauring juga, diantaranya :
Persiapan
- Periksa dan service motor anda, mulai dari ganti oli, kampas rem, kampas kopling, dan kelistrikan lampu. Lebih disarankan menggunakan motor sport (sepeda laki) daripada matic yang terlalu riskan karena medannya yang sangat curam dan menanjak membuat v-belt matic anda cepat putus.
- perkirakan dari tempat berangkat (asal) anda hingga sampai di tujuan tidak lebih dari jam 14.00 sampai di penanjakan. Sekedar info, jika melewati Pandaan Pasuruan bisa menempuh waktu hingga 3 jam. Jadi perkirakan rute perjalanan anda, apakah dari pandaan Pasuruan, Probolinggo, atau dari Malang. Saya sendiri memilih melewati arah Nongko Jajar, karena jalur aman dan jalan mulus. Kita sempat di stop Polisi ketika mau melewati arah Pasuruan karena konon rute sana banyak begal atau perampasan sepeda motor dengan kekerasan.
- Sebelum menuju ke arah penanjakan (naik bukit), jangan lupa untuk membeli bensin full di Pom bensin. karena jika anda sudah naik, tidak ada Pom bensin, yang ada hanya penjual bensin eceran dengan kisaran Rp.10.000 – Rp. 15.000/liter. Anda yang bisa memperkirakan sendiri untuk perjalanan dan sepeda motor anda sendiri
- Bawalah jaket tebal / jaket gunung untuk mendukung perjalanan anda. Bisa menggunakan jaket kulit, namun lebih disarankan menggunakan jaket gunung. Selain itu kaos kaki, sarung tangan, masker, dan kacamata hitam adalah perlengkapan wajib. Jangan lupa membawa mantel / jas hujan.
- Bawalah senter atau penerangan untuk berjaga jaga di tengah perjalanan atau pada saat jalan kaki menuju penanjakan.
- Membawa obat obatan atau minyak gosok yang hangat untuk berjaga jaga ketika anda kedinginan.
- Membawa pakaian dan makanan secukupnya. sama seperti bahan bakar motor, ketika mencapai mendekati penanjakan, segalanya menjadi mahal. Sekedar informasi, ketika anda sampai di dekat pos penanjakan, air mineral ukuran 600 ml seharga Rp.5000 (Normal Rp.2000-3000). Sedangkan ketika sudah di puncak, mencapai Rp.8000/ botol 600 ml.
Penanjakan
- Persiapkan diri anda untuk beristirahat lebih awal, karena anda harus bangun pagi – pagi dan berangkat maksimal pukul 03.00 dini hari agar bisa melihat sunrise di puncak gunung bromo. Jika ingin lebih santai, bisa berangkat lebih awal jam 01.00-02.00 dini hari
- Sebelum berangkat, minumlah kopi agar tidak kantuk di perjalanan karena sangat riskan sekali, anda akan melewati jalan jalan yang curam tanpa penerangan jalan umum.
- Minumlah jamu atau suplemen masuk angin, agar kondisi anda tetap fit sehingga anda bisa menikmati indahnya sunrise di pagi hari.
- Disarankan membawa tripod atau tongkat narsis agar anda tetap bisa menjangkau moment saat matahari muncul. karena anda nanti akan berdesak desakan dengan ratusan orang di puncak.
- Sekedar informasi, harga tiket untuk hari biasa Rp. 27.500 / orang, sedangkan tiker hari libur Rp. 32.500 / orang. Setiap sepeda motor dikenakan Rp.5000.
- Sangat disarankan dan penting untuk diperhatikan, anda setidaknya mengajak teman anda yang sudah pernah ke bromo sebelumnya, atau bisa menyewa tour guide agar tidak tersesat atau tidak salah arah ketika akan menuju puncak, atau mungkin ke lautan pasir. Karena pada waktu sore hari, kabut tebal menyelimuti padang pasir, anda bisa tersesat jauh. Disarankan sebelum pukul 15.00 anda harus sudah naik ke dataran dari lautan pasir.
- Perjalanan pulang, sebaiknya tidak mengambil ke arah Tumpang Malang (menuju pos Tengger Bromo Semeru) karena jalan yang sangat terjal, berlumpur, dan membahayakan. Banyak motor yang terjebak dan mogok ditengah perjalanan. Sekali lagi ini adalah saran peringatan, anda bisa menyewa tour guide untuk membantu anda keluar dari area bromo menuju arah pulang yang terdekat.
Semoga bermanfaat.